Sabtu, 04 April 2020

IMPLEMENTASI PENULISAN SEJARAH SOSIAL DI INDONESIA


BAB 7
IMPLEMENTASI PENULISAN SEJARAH SOSIAL DI INDONESIA

            Penulisan sejarah sosial di Indonesia dilakukan oleh sejarawan asing maupun oleh sejarawan Indonesia sendiri. Beberapa karya sosiologi dapat dijadikan referensi dalam mengamati gejala dan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Berikut adalah contoh karya penulisan sejarah oleh para sejarawan:
1.      Penulisan Sejarah Sosial oleh Ilmuwan Asing
Dalam khazanah historiografi Indonesia, terdapat beberapa karya yang ditulis leh ilmuwan asing. Beberapa dari karya tersebut adalah:
Benjamin White, “Indonesia’s Population Problems and Policies: A Non-Malthusian View” dalam Jean Paul Dirkse, et. Al., Development and Social Welfare: Indonesia’s Experiences under the New Order . Leiden: KITLV Press, 1993, hlm. 105-113.
Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian Sejarah Terpadu. Bagian I: Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian Sejarah Terpadu. Bagian II: Jaringan Asia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian Sejarah Terpadu. Bagian III: Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
W.F. Wertheim. Masyarakat Indonesia dalam Transisi, Studi Perubahan Sosial. Yogyakarta, Tiara Wacana, 1999.
2.      Penulisan Sejarah Sosial oleh Sejarawan Indonesia
Berikut ini sejumlah karya sejarah sosial di Indonesia. Tentu saja penulisan sejarah sosial masih terus berlanjut dengan berbagai tema dan format penulisan. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah sosial di Indonesia mendapat tempat baru d hati dan pikiran sejarawan.
      Kuntowijoyo. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura, 1950-1940. Yogyakarta: Mata Bangsa, 2002.
Sartono Kartodirdjo, Pemberontakan petani Banten 1888. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984.
Sartono Kartodirdjo. Protest Movement in Rural Java: A study of Agrarian Unrest in the Nineteenth and Early Twentieth Centuries. Singapore: Oxford University Press, 1973.
Suhartono. Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta, 1830-1920. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
Wasino. Modernisasi di Jantung Budaya Jawa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2014.
Sejarah Mikro Merupakan peristiwa sejarah yang terjadi pada lingkup spasial yang sangat kecil. Sejarah lokal dan sejarah pedesaan dapat dikategorikan didalamnya. Karena ruang lingkupnya yang kecil maka seringkali sejarah mikro tidak mendapat perhatian dan antusias dari sejarawan dan mahasiswa Ilmu Sejarah.
Beberapa batasan-batasan yang memenuhi syarat untuk disebut “mikro” . Beberapa permasalahan yang dapat diselidiki antara lain:
  1. modernisasi desa
  2. Ketahanan ekonomi desa
  3. Pola hubungan patron-client di antara petani
  4. Perkebunan rakyat
  5. Pasang surutnya lembaga non formal
  6. Kekuasaan tokoh-tokoh tradisional
  7. Peran kaum pembaharu
  8. Peta politik pedesaan
  9. Perubahan pola konsumsi masyarakat
  10. Gizi dan penyakit, isu-isu kesehatan lain
  11. Peran kelas menengah pedesaan.
Pada pinsipnya, penulisan sejarah mikro perlu metodologi yang khusus, kerangka konseptualnya haruslah cukup halus agar dapat dilakukan analisis yang tajam. Dengan demikian diharapkan pola-pola mikro dapat diekstrapolasikan. Hal-hal yang perlu ditonjolkan adalah struktur, pola, atau kecenderungan-kecenderungan khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar