BAB
7
IMPLEMENTASI PENULISAN SEJARAH SOSIAL DI INDONESIA
IMPLEMENTASI PENULISAN SEJARAH SOSIAL DI INDONESIA
Penulisan
sejarah sosial di Indonesia dilakukan oleh sejarawan asing maupun oleh
sejarawan Indonesia sendiri. Beberapa karya sosiologi dapat dijadikan referensi dalam
mengamati gejala dan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia.
Berikut adalah contoh karya penulisan sejarah oleh para
sejarawan:
1.
Penulisan Sejarah Sosial oleh Ilmuwan Asing
Dalam
khazanah historiografi Indonesia, terdapat beberapa karya yang ditulis leh
ilmuwan asing. Beberapa dari karya tersebut adalah:
Benjamin White, “Indonesia’s Population Problems and Policies: A Non-Malthusian View” dalam Jean Paul Dirkse, et. Al., Development and Social Welfare: Indonesia’s Experiences under the New Order . Leiden: KITLV Press, 1993, hlm. 105-113.
Benjamin White, “Indonesia’s Population Problems and Policies: A Non-Malthusian View” dalam Jean Paul Dirkse, et. Al., Development and Social Welfare: Indonesia’s Experiences under the New Order . Leiden: KITLV Press, 1993, hlm. 105-113.
Denys
Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian
Sejarah Terpadu. Bagian I: Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2005.
Denys
Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian
Sejarah Terpadu. Bagian II: Jaringan Asia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005.
Denys
Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Kajian
Sejarah Terpadu. Bagian III: Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005.
W.F. Wertheim. Masyarakat Indonesia dalam Transisi,
Studi Perubahan Sosial. Yogyakarta, Tiara Wacana, 1999.
2.
Penulisan Sejarah Sosial oleh Sejarawan Indonesia
Berikut
ini sejumlah karya sejarah sosial di Indonesia. Tentu saja penulisan sejarah
sosial masih terus berlanjut dengan berbagai tema dan format penulisan. Hal ini
menunjukkan bahwa sejarah sosial di Indonesia mendapat tempat baru d hati dan
pikiran sejarawan.
Kuntowijoyo. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura,
1950-1940. Yogyakarta: Mata Bangsa, 2002.
Sartono Kartodirdjo, Pemberontakan petani Banten 1888.
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984.
Sartono Kartodirdjo. Protest Movement in Rural Java: A
study of Agrarian Unrest in the Nineteenth and Early Twentieth Centuries. Singapore:
Oxford University Press, 1973.
Suhartono. Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di
Pedesaan Surakarta, 1830-1920. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
Wasino. Modernisasi di Jantung Budaya Jawa.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2014.
Sejarah
Mikro Merupakan peristiwa sejarah
yang terjadi pada lingkup spasial yang sangat kecil. Sejarah lokal dan sejarah
pedesaan dapat dikategorikan didalamnya. Karena ruang lingkupnya yang kecil
maka seringkali sejarah mikro tidak mendapat perhatian dan antusias dari
sejarawan dan mahasiswa Ilmu Sejarah.
Beberapa batasan-batasan yang memenuhi syarat untuk disebut
“mikro” . Beberapa permasalahan yang dapat diselidiki antara lain:
- modernisasi
desa
- Ketahanan
ekonomi desa
- Pola
hubungan patron-client di antara petani
- Perkebunan
rakyat
- Pasang
surutnya lembaga non formal
- Kekuasaan
tokoh-tokoh tradisional
- Peran
kaum pembaharu
- Peta
politik pedesaan
- Perubahan
pola konsumsi masyarakat
- Gizi dan
penyakit, isu-isu kesehatan lain
- Peran
kelas menengah pedesaan.
Pada
pinsipnya, penulisan sejarah mikro perlu metodologi yang khusus, kerangka
konseptualnya haruslah cukup halus agar dapat dilakukan analisis yang tajam.
Dengan demikian diharapkan pola-pola mikro dapat diekstrapolasikan. Hal-hal
yang perlu ditonjolkan adalah struktur, pola, atau kecenderungan-kecenderungan
khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar